REVIEW JURNAL :Role of Information Technology Infrastructure Library in E-Government

 Sumber: SCIENCE PUBLICATION

                   http//:thesciphub.com
                   Jurnal Of Computer
Pengarang
Mihyar Hesson
Tariq Harim Soomro
Okan Geray
PENGANTAR
Pada era digital seperti sekarang ini, banyak negara-negara maju maupun berkembang sudah mulai mengimplementasikan Teknologi Informasi bagi sistem pemerintahannya (e-government) dan jurnal ini menyediakan menyediakan strategi dan alternatif daripada pembangunan e-government demi meningkatkan efektifitas dari suatu pemerintahan. Jurnal ini sendiri telah berstandar nasional dan memiliki ISSN dan bersifat open case sehingga memudahkan bagi orang-orang sepeti pelajar untuk melakukan review dan mempelajarinya. Menurut Pusat Statistik Dubai, Dubai merupakan kota yang memiliki populsu hampir 2juta dan bersatu dari lebih 150 nasionalitas yang hidup dengan harmoni. Dubai juga secara cepat memperluas dan menambah bisnis internasional, entertain, media, dan teknologi. Selain itu Dubai juga berlomba meningkatkan cyberspace, khususnya migrasi E-Government. Oleh karena Dubai terus menawarkan berbagai e-service baru.
2. RINGKASAN
Jurnal yang dipublikasikan pada 2012 ini memuat riset tentang perkembangan E-Government di Dubai pada tahun 2001 untuk dievaluasi mengenai tingkatan dan kualitas pelayan e-government itu sendiri pada dua area manajemen servis :
Servis Pendukung (servis support)
Servis Pengantaran (service delivery).
Yang mana penilainya didasarkan pada Information Technology Infrastructure Library (ITIL) standar. Hasil dari evaluasi tersebut akan menjelaskan mengenai strategi apa yang efisien dilakukan serta apa saja yang harus dihindari dalam implementasi e-government.
3. Metode
Pada jurnal ini pengarang memusatkan studi pada E-Government manajemen servis pengiriman, pendukung, dan kualitas menggunakan ITIL (Information Technology Infrastructure Library) dengan disiplin:
Manajemen Konfigurasi
Manajemen masalah dan insiden
Manajemen perubahan
Service/help desk
Manajemen rilis


ITIL perngiriman servis sendiri terbagi menjadi lima disiplin:
Service level management (manajemen tingkatan servis)
Capacity management (manajemen kapsitas)
Continuity management (manajemen kelanjutan)
Availability management (manajemen ketersediaan)
IT financial management (manajemen finansial TI)
 ITIL menyediakan pendekatan matematis untuk mendapatkan tingkatan servis untuk berbagai karakteristik servis. Proses yang telah teridentifikasi, di desain, dan diimplementasikan sebagai bagian dari ITIL framework dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan tingkatan level E-Government servis. Menargetkan 995 berbanding 99.9% ketersedian(tingkatan pelayanan).


4. Hasil
The Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) framework COBIT-Case Study, 2011 yang digunakan oleh pemerintah Dubai dengan tujuan untuk evaluasi tingkatan pelayanan e-government dan mencari tahu seberapa baik performanya dibanding dengan ITIL. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen dan kontrol isu demi meningkatkan kapabilitas proses keseluruhan.


Hasil dari Penilaian E-Government Dubai dengan ITIL memberikan hasil yang cukup beragam. Pada satu sisi menghasilkan nilai yang cukup memuaskan pada Pendukung Servis, namun disisi lainnya kurang memuaskan pada bidang Servis Pengiriman.
seperti yang terlihat Konfigursi, dan Manajemen Perubahan dan Perilisan mendapat level 4.5, dan level 3.5 untuk Service Desk and Manajemen Permasalahan.
Total Nomor yang Dicapai/Total Nomor tingkatan = 44/54 = 81.5%.
Berbeda dengan ITIL delivery service yang mendapat level 2 untuk Manajemen kapasitas, level 1.5 untuk Manajemen Peningkatan Layanan dan Manajemen Berkelanjutan, dan level 1 untuk finansial dan manajemen ketersediaan.
Total Nomor yang Dicapai/Total Nomor tingkatan = 9/45 = 20%  .
5. Kesimpulan
Performa keseluruhan dari Dubai E-Government Pengiriman Servis (service delivery) tidak dapat mencapai lebih dari 20% menurut standar ITIL, sehingga membtuhkan kerja keras untuk meingkatkan hasilnya. Berikut merupakan beberapa langkah yang salah dalam implementasi ITIL yang sebaiknya dijauhkan:
Menjalankan implementasi sebagai proyek TI melainkan menjadi proyek organisasi.
ketidakseimbangan antara usaha strategi dan keberhasilan jangka pendek.
Memfokuskan pada beberapa ITIL proses melainkan pada keseluruhan proses.
terlalu melebih-lebihkan solusi gambaran proses ITIL
Kurangnya implementtasi manajemen
terlalu menekankan pada proses pendewasaan sebagai tujuan atau nilai akhir.
 6. Evaluasi jurnal

Jurnal ini sangat baik karena menampilkan data statistik yang mudah dipahai serta lamanya observasi yang lama menjadikan datanya lebih akurat dan menghasilkan kesimpulan yang konsisten. Namun Penyusun tidak menjelaskan secara detail dan rinci mengenai : 1.) Bagaimana data diambil; 2.) berapa jumlah sampling data. penyusun juga tidak menjelaskan secara detail peranan ITIL, sehingga jika pada judul yang menjelaskan peranan ITIL pada Dubai e-government kurang tepat karena jurnal hanya mereview kinerja dari e-government Dubai. Dan bagi masyarakat pemula yang belum mengetahui secara penuh mengenai ITIL akan sulit memahami jurnal ini.

Komentar

Postingan Populer