PROMOSI PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI MELALUI PENINGKATAN USAHA
DI DESA BAHOI KECAMATAN LIKUPANG BARAT
KABUPATEN MINAHASA UTARA BERBASIS WEB

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
  Desa Bahoi, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi ekowisata bahari. Ekosistem pesisir tropis yang masih terpelihara baik, merupakan hasil dari pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat berupa Daerah Perlindungan Laut (DPL) sejak tahun 2003. Ekosistem yang dapat ditawarkan terkait ekowisata bahari, yaitu ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Masyarakat yang ada di desa Bahoi memiliki kesadaran yang tinggi terhadap ekosistem-ekosistem ini, baik dalam menjaga, memelihara dan melestarikan. Eksistensi alamiah dan partisipasi masyarakat di Desa Bahoi yang berkomitmen kuat menjaga kelestarian ekosistem pesisir, merupakan modal besar untuk pengembangan ekowisata bahari yang berkelanjutan. Kesadaran masyarakat ini merupakan modal sosial yang menjamin keberlangsungan tujuan pengembangan ekowisata bahari.
Potensi ekowisata bahari dan beberapa fasilitas yang dimiliki Desa Bahoi, membutuhkan kelompok dan atau perorangan dalam pengelolaan ekowisata yang baik.Peran masyarakat baik laki-laki dan perempuan telah dilakukan menurut kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Berbagai tugas pengelolaan ekowisata bahari baik langsung maupun tidak langsung terspesialisasi pada laki-laki dan perempuan.Bagaimana bentuk dan peran perempuan dalam pengelolaan ekowisata bahari menjadi titik berat pada penelitian ini. Hal lain yang perlu dikaji pula, yaitu bagaimana penilaian perempuan, terkait peran yang dilakukan dan pandangan mereka terhadap pengelolaan ekowisata bahari yang telah ada di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara.

B.     Rumusan Masalah
Melalui masalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa potensi Ekowisata yang ada di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara dapat dirumuskan:
1.      Apa sajakah yang dapat dilakukan dalam mempromosikan Ekowisata yang ada di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara?
2.      Media apa saja yang dapat digunakan?
3.      Bagaimana peran wanita dalam pengembangan Ekowisata ini?
4.      Bagaimanakah dampak berkelanjutan dari pengembangan Ekowisata ini?
5.      Bagaimana peran teknologi informassi dalam pengembangan Ekowisata ini?

C.     Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini sendiri antara lain, pengembangan yang masih kurang memikat wisatawan untuk datang ketempat ini, kurangnya dana promosi dari proyek ini, kurangnya pengetahuan dalam bidang TI bagi penduduk disini.

D.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mempromosikan Pengembangan Ekowisata yang ada di desa Bahoi
2.      Mengenalkan kerajinan tangan yang dibuat para perempuan yang ada didesa Baloi
3.      Membuat sebuah platform digital yang dapat mendukung promosi Pengmbangan Ekowisata ini. Dalam hal ini sebuah website

E.      Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini tentu saja bagi warga desa Bahoi mereka dapat merasakan bagaimana dampak dari adanya kawasan wisata yang ada didesa mereka, dimana mereka juga bisa menambah penghasilan dari adanya kawasan wisata yang ada didesa mereka. Dengan adanya platform digital seperti website dapat dengan mudah memperkenalkan kawasan Ekowisata ini diimbangi juga dengan promosi melalui social media dll.

F.      Keaslian Penelitian
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa kelompok masyarakat mendapatkan kesulitan dalam persiapan media promosi, alat peraga, termasuk sistem informasi ekowisata bahari. Permasalahan ini diakibatkan selain kekurangan dana promosi, namun yang lebih penting lagi belum adanya sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kaitan komunikasi dan sistem informasi terkait promosi ekowisata bahari di Desa Bahoi. Kondisi ini membutuhkan sentuhan teknologi informasi untuk mempromosikan potensi ekowisata bahari baik dalam media cetak maupun elektronik dan atau media sosial. Berdasarkan permasalahan ini, maka perlu adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan dalam perencanaan, aktualisasi, organizing dan evaluasi promosi di bidang ekowisata bahari. Maka dari itu kami menyimpulkan bahwa pentingya promosi dalam bidang digital untuk memperkenalkan kawasan wisata ini agar lebih dikenal oleh banyak orang khususnya yang ada di Sulawesi Utara maupun dari turis asiing.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     LANDASAN TEORI
Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional. Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tetapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Dampak berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
Pada mulanya ekowisata dijalankan dengan cara membawa wisatawan ke objek wisata alam yang eksotis dengan cara ramah lingkungan. Proses kunjungan yang sebelumnya memanjakan wisatawan namun memberikan dampak negatif kepada lingkungan mulai dikurangi.
Menurut Suwantoro (2002), wisata alam adalah bentuk kegiatan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan lingkungan. Sedangkan obyek wisata alam adalah sumberdaya alam yang berpotensi dan berdaya tarik bagi wisatawan serta ditujukan untuk pembinaan cinta alam baik dalam kegiatan alam maupun setelah pembudidayaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa wisata alam merupakan pemanfaatan sumber daya alam yang ditata dengan baik sehingga dapat menimbulkan rasa senang, rasa indah, nyaman dan bersih dengan menggunakan konservasi sumber daya alam serta lingkungan sebagai daya tariknya.  Pendapat di atas lebih dirincikan oleh Robby (2001), yang menyatakan bahwa wisata alam adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilaksanakan pada tempat-tempat yang berhubungan dengan alam, seperti gunung, hutan, gua, lembah, sungai, pesisir, laut, air terjun, danau, lembah sempit dan lain sebagainya.
Website adalah sebuah kumpulan halaman pada suatu domain di internet  yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berhubungan serta dapat diakses secara luas melalui halaman depan (home page) menggunakan sebuah browser.


BAB III
METODE PENELITIAN

A.       Jenis Penelitian
 Jenis penelitian yang dilaksanakan, yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif deskriptif ini ialah data yang umumnya berbentuk kata-kata, gambar, dan sebagian besar bukan berbentuk angka.Data tersebut yang dimaksud adalah meliputi transkip wawancara, catatan observasi di lapangan, dokumentasi foto-foto, serta dokumen lainnya. Termasuk deskripsi mengenai situasi wilayah penelitian di dalamnya (Dewi, 2015).

B.       Populasi dan Sample
Pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dari suatu penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti
2. Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukanoleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai, yaitu yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2002).
3. Kuisioner, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang disusun dalam bentuk instrument dengan menjabarkan setiap variabel dengan beberapa indikatornya.

C.       Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bahoi, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Waktu yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian dimulai dari konsultasi, observasi lapangan, penyusunan rencana kerja penelitian, pengumpulan data, analisis data



 

Komentar

Postingan Populer